420 Kreator Lokal Buat Film Jumbo Tanpa AI, Hasilnya Bikin Kagum

Universitas Paramadina menggelar diskusi kreatif bertajuk Creative Talk: The ‘Jumbo’ Effect untuk membedah film animasi karya Visinema Studios, "Jumbo", pada Kamis (22/5) di Kampus Paramadina Cikarang

MonitorUpdate.com – Universitas Paramadina menggelar diskusi kreatif bertajuk Creative Talk: The ‘Jumbo’ Effect untuk membedah film animasi karya Visinema Studios, “Jumbo”, pada Kamis (22/5) di Kampus Paramadina Cikarang.

Acara ini mengupas tuntas proses kreatif di balik film yang mengangkat nilai kekeluargaan, keberanian, dan dunia imajinatif anak-anak Indonesia.

Diskusi ini menghadirkan langsung Production Designer film Jumbo, Tedy Setiawan Kho, yang mengungkap bahwa film tersebut dikerjakan oleh lebih dari 420 kreator lokal. “Semua dikerjakan anak bangsa. Kami percaya Indonesia mampu menghasilkan karya animasi berkualitas tanpa harus bergantung pada teknologi seperti artificial intelligence (AI),” ujar Tedy.

Ia menegaskan bahwa Jumbo diproduksi sepenuhnya tanpa bantuan AI. “Kami ingin karya ini terasa manusiawi, dan hanya manusialah yang mampu menciptakan rasa itu,” tambahnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan para dosen Universitas Paramadina sebagai penanggap, di antaranya Dr. Euis Nurhidayati, Rahardian Shandy E., M.I.Kom, Rambo Moersid, M.Sn, dan dimoderatori oleh M. Rizky Kadafi, M.Sn.

Menurut Hendriana Werdhaningsih, Ph.D., Wakil Dekan Fakultas Ilmu Rekayasa Universitas Paramadina, acara ini menjadi contoh nyata sinergi antara industri dan dunia akademik.

“Film adalah hasil kolaborasi lintas disiplin. Melalui diskusi ini, mahasiswa bisa melihat langsung bagaimana ilmu dari berbagai prodi seperti Desain Produk, DKV, Psikologi, dan Komunikasi berkontribusi dalam keberhasilan film seperti Jumbo,” ujarnya.

Antusiasme peserta terlihat dari sesi tanya jawab yang dinamis. Mereka tak hanya mendapatkan wawasan teknis seputar desain produksi dan tantangan kreatif, tetapi juga inspirasi untuk tetap berkarya secara otentik di tengah era digital yang semakin didominasi teknologi AI.

Rizky Kadafi menutup sesi dengan pesan moral dari film Jumbo, “Bekal terpenting bagi anak-anak bukan sekadar teknologi, tapi cinta kasih yang membentuk karakter mereka untuk tumbuh kuat dalam lingkungan sosial.”

Jumbo tak hanya hadir sebagai hiburan keluarga, tapi juga penanda kemajuan budaya visual Indonesia yang digerakkan oleh tangan-tangan kreatif anak negeri. (MU01)

Share this article