MonitorUpdate.com – Delapan dekade setelah kemerdekaan, mayoritas rakyat Indonesia menilai kualitas hidup mereka sudah cukup baik. Survei nasional terbaru Indonesian Social Survey (ISS) bahkan mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah mencapai 78 persen, dengan kepercayaan pada Presiden melonjak hingga 90,9 persen.
ISS menyurvei 2.200 responden di 38 provinsi pada Juli 2025. Hasilnya, indeks kualitas hidup Indonesia berada di angka 65 dari 100, masuk kategori “cukup baik”.
Dari tujuh aspek yang diukur, kesejahteraan ekonomi menjadi titik paling rapuh dengan skor hanya 42,6. Sebaliknya, aspek keamanan (72,3), kesehatan (70,1), dan rasa percaya sosial serta institusi (70,2) menunjukkan hasil positif.
Yang menarik, survei ini juga menemukan paradoks: publik merasa puas terhadap pemerintah meski ekonomi rumah tangga masih berat. ISS mengungkap, kepuasan publik lebih banyak ditentukan faktor non-ekonomi, seperti rasa aman, kualitas fasilitas sekolah, serta tingkat kepercayaan pada institusi politik dan militer.
Salah satu temuan paling menonjol, tingkat kepercayaan masyarakat pada Presiden mencapai 90,9 persen—angka tertinggi sejak era reformasi. “Kepuasan publik lebih banyak bersifat afektif ketimbang rasional,” kata peneliti ISS dalam laporannya.
Di sisi program, Makan Bergizi Gratis (MBG) muncul sebagai kebijakan paling melekat di benak masyarakat. Sebanyak 67 persen responden langsung menyebut program ini, sementara 89 persen mengingatnya ketika diberikan pilihan. Meski dinilai bermanfaat, publik menilai MBG perlu diperkuat agar lebih terasa dampaknya pada ekonomi keluarga.
ISS menegaskan, tingginya kepercayaan publik pada pemerintah bisa menjadi modal politik besar bagi Presiden Prabowo. Namun modal ini rawan luntur jika tidak diikuti perbaikan nyata, terutama pada sektor ekonomi rumah tangga dan kualitas lingkungan.
(MU01)