MonitorUpdate.com — Musim hujan 2025 datang lebih cepat dari perkiraan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, hingga angin kencang.
“Musim hujan tahun ini dimulai sejak Agustus dan akan terus meluas hingga Oktober–November,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Wilayah yang lebih dulu diguyur hujan deras sejak Agustus meliputi Sumatera bagian utara dan tengah, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, hingga Papua Barat.
Baca juga: Hujan Deras, Banjir Melanda: Apa Kata BMKG?
Sementara sejumlah daerah lain, termasuk Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, sebagian Jawa, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan, mulai diguyur sejak September.
BMKG memprediksi puncak hujan berbeda-beda tiap wilayah. Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mencapai puncaknya pada November–Desember 2025, sedangkan Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Bali baru akan menghadapi intensitas tertinggi pada Januari–Februari 2026.
Meski sifat hujan 2025–2026 diprediksi normal, Dwikorita menekankan potensi curah hujan ekstrem dalam waktu singkat. “Contohnya di Bali, baru-baru ini curah hujan lebih dari 380 milimeter turun hanya dalam sehari. Padahal lebih dari 150 milimeter saja sudah tergolong ekstrem,” ujarnya.
BMKG mengimbau pemerintah daerah hingga warga bersiap menghadapi risiko banjir bandang, tanah longsor, hingga angin kencang. “Karena puncak hujan tiap wilayah tidak seragam, kesiapsiagaan menjadi kunci,” tegas Dwikorita.
(MU01)