Harga Cabai dan Rokok Picu Tekanan Inflasi September 2025

Foto. Ilustrasi
Foto : Ilustrasi

 

MonitorUpdate.com – Inflasi September 2025 tercatat 2,65 persen (yoy). Meski berada dalam target Bank Indonesia, tekanan inflasi kian terasa dari pangan dan rokok. Ekonom menilai kebijakan pengendalian harga pangan masih setengah hati.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 sebesar 0,21 persen (mtm), atau secara tahunan 2,65 persen. Angka ini masih dalam kisaran sasaran BI 2,5±1 persen.

Baca Juga :

Namun, kelompok pangan bergejolak (volatile food) menjadi sorotan. Cabai dan daging ayam kembali melonjak akibat pasokan terbatas dan biaya produksi meningkat. Inflasi tahunan kelompok ini bahkan menembus 6,44 persen (yoy), naik tajam dari 4,47 persen bulan sebelumnya.

Di sisi lain, kelompok administered prices juga naik akibat harga rokok yang terus didorong kenaikan cukai. Kondisi ini menambah tekanan di tengah masyarakat berpendapatan rendah.

Ekonom menilai keberhasilan menjaga inflasi “dalam target” tidak boleh menutupi fakta bahwa sebagian besar tekanan harga justru dirasakan langsung oleh rumah tangga.

“Cabai, ayam, dan rokok adalah barang konsumsi massal. Di situ terlihat rapuhnya fondasi pengendalian inflasi kita,” kata seorang pengamat. (MU01)

Share this article