Transaksi ISEF 2025 Melejit 55%, Indonesia Semakin Dekat Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia

ISEF 2025
Foto: bi.go.id

MonitorUpdate.com — Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 mencetak rekor baru dengan nilai transaksi bisnis mencapai Rp3,1 triliun sepanjang gelaran 8-12 Oktober 2025, naik 55% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp2 triliun. Peningkatan signifikan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain strategis utama dalam pasar ekonomi dan keuangan syariah global.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyatakan bahwa capaian ini menjadi sinyal positif di tengah ketidakpastian ekonomi global, sekaligus memperlihatkan ketangguhan sektor syariah yang terus tumbuh inklusif dan berkelanjutan.

“Melalui sinergi lintas sektor dan inovasi digital, kami optimistis Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tapi juga pusat gravitasi ekonomi syariah dunia,” ujar Destry saat penutupan acara di JIEXPO, Jakarta.

Baca Juga: FESyar Jawa 2025 Catat Transaksi Rp61,4 Miliar, Ekonomi Syariah Kian Moncer

ISEF 2025 diikuti lebih dari 700 pelaku usaha syariah, mulai dari UMKM, industri kreatif, hingga investor internasional. Event ini juga menarik 89 ribu pengunjung langsung dan daring, serta menyajikan lebih dari 100 kegiatan mulai dari forum bisnis, pameran produk halal, talkshow komunitas, hingga kompetisi nasional.

Fokus utama ISEF tahun ini adalah pada digitalisasi ekosistem halal, penguatan rantai nilai halal nasional, dan inovasi pembiayaan syariah, termasuk green sukuk dan keuangan sosial islami. Hal ini sejalan dengan potensi ekonomi syariah dunia yang diperkirakan mencapai US$ 7,7 triliun di 2025 dengan Indonesia sebagai kontributor terbesar di Asia Tenggara.

Empat faktor penggerak utama pertumbuhan ekonomi syariah nasional adalah: perluasan akses pembiayaan bagi UMKM, transformasi digital lembaga keuangan syariah, standardisasi sertifikasi halal berkelas global, serta kerja sama investasi lintas negara berbasis prinsip syariah.

Dengan kontribusi sektor halal yang kini mencapai sekitar 24% dari PDB nasional, terutama dari makanan halal, fashion muslim, dan pariwisata syariah, ISEF telah menjadi prototipe kesuksesan ekonomi syariah yang inklusif dan kompetitif di kancah global.

“Pencapaian transaksi Rp3,1 triliun menunjukkan ekonomi syariah telah menjadi arus utama dalam pertumbuhan nasional. Dengan kolaborasi kebijakan dan inovasi berkelanjutan, Indonesia semakin mantap menuju visi sebagai pusat ekonomi syariah dunia,” tutup Destry penuh optimisme.

ISEF 2025 bukan hanya festival bisnis, melainkan momentum strategis meneguhkan kiprah Indonesia dalam peta ekonomi syariah global yang dinamis dan penuh peluang. (MU01)

Share this article