Era Digital, Dahsyatnya Kontrol Lewat Medsos Evaluasi Kinerja Kades

Diskusi Pakuwu dengan awak media di Bogor Utara, Kamis(26/12/2024)
Diskusi Pakuwu dengan awak media di Bogor Utara, Kamis(26/12/2024)

Monitor Update—Derasnya penyebaran informasi melalui media sosial (Medsos) di tengah kemajuan teknologi saat ini membuat informasi sulit terbendung. Kontrol sosial melalui jurnalisme warga (citzen journalism)  merupakan partisipasi aktif yang dilakukan masyarakat.

Citizen journalism pada dasarnya adalah pencarian berita yang dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang jurnalis profesional. Kegiatan yang dilakukan biasanya adalah pencarian, pengumpulan data, penyusunan informasi berita dengan penulisan sesuai gayanya sendiri.

“Derasnya arus informasi yang dilakukan oleh netizen terkadang sulit untuk membendungnya. Mereka menyampaikan apa yang mereka temui dilapangan dan biasanya langsung di upload. Tidak melakukan konfirmasi atau pun klarifikasi.

Malah terkadang media mainstream banyak mengutip informasi dari medsos. Setelah berita itu viral dan menjadi pusat perhatian,” kata Saleh, mantan redaktur salah satu media harian Jawa Pos Grup di forum diskusi bersama puluhan Kepala Desa (Kades) di Bogor Utara yang tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa Bogor Utara (Pakuwu) di salah satu restauran di Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Kamis (26/12/2024).

Menurutnya, pemerintah terkadang dibuat kewalahan oleh berita-berita viral yang dilakukan oleh netizen, bukan dari media mainstream.

“Di era keterbukaan informasi publik sekarang ini. Pemerintah, mulai dari tingkat desa hingga yang paling atas. Tentu akan selalu di kontrol oleh publik. Ditambah banyak bantuan  anggaran yang diberikan. Itu adalah uang negara. Bukan uang pribadi ya, pastinya akan banyak yang mengontrol,” tambahnya.

Para Kepala Desa, bisa membangun komunikasi yang baik dengan media. Dimana  peran kontrol sosial saat ini sulit untuk dibatasi. Media sosial seperti IG, Tik tok , YouTube yang dikelola langsung netizen. Ambil hikmahnya, sebagai evaluasi untuk kepala desa.

“Ketika masyarakat mentok di media mainstream, ya mereka terkadang menyampaikan informasi lewat medsos. Desa sebaiknya juga punya medsos yang dikelola sebagai bahan iformasi terkait program yang dijalankan,” pungkasnya.

Sementara, menanggapi pernyataan tersebut, Kades Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Edi Mulyadi yang juga menjadi moderator acara membenarkan terkait perkembangan media sosial saat ini. Makanya dalam setiap kesempatan, ia kerap menghimbau warganya untuk bijak dalam bermedia sosial.

“Dalam berbagai kesempatan saya selalu menghimbau warga untuk bijak dalam bermedia sosial. Saring sebelum sharing istilahnya,” ujarnya.

(mu01)

Share this article