TPST Milik Swasta di Serpong Bakar Sampah Sembarangan, Warga: Nafas jadi Sesak

photo: tangkapan layar video (dok. monitor update)

Monitor Update—Keberadaan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di RT01/RW02 Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan pembakaran sampah sembarangan hingga menyesakkan nafas.

Hal itu diungkapkan salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari lingkungan tersebut. Ia menyesalkan, pengelola TPST yang melakukan pembakaran sampah pada Sabtu(4/1/2024) pagi.

“Kok dibiarkan sih, mereka melakukan pembakaran sampah sembarangan. Padahal kan tidak boleh. Apalagi asapnya sampai mengepul hitam membuat polusi,” kata salah seorang warga yang enggan ditulis namanya kepda Monitor Update, Sabtu(4/1/2025).

Warga tersebut juga menjelaskan, bahwa sebelumnya di lingkungan RT yang sama ada dua tempat pembuangan sampah. Hanya saja, kata dia, yang satunya telah ditutup dan disegel PPLH dari Kementrian Lingkungan Hidup(KLH) /Badan Lingkungan Hidup (BPLH) RI pada Minggu, 8 Desember 2024.

“Yang satu tidak kantongi ijin dari dinas setempat, makanya disegel dan tidak dibolehkan beroperasi. Informasinya ada pelaporan yang dilakukan oleh warga lain karena melakukan pembakaran sampah,” tambahnya.

Padahal, sambung warga, yang melakukan pembakaran sampah justeru dari pengelola TPST yang satunya lagi.

Sebelumnya, Monitor Update melakukan penelusuran ke lokasi TPST swasta yang informasinya di kelola oleh Abu&Co milik mantan ketua Kadin Tangsel, Kemal Pasha.  Di tempat tersebut ada tempat budidaya maggot yang juga tidak berjalan alias mangkrak.

Selain tempat budidaya magot terbengkalai, juga terlihat banyak tumpukan sampah yang sebagiannya sudah dimasukan kedalam kantong plastik. Dan, ada juga yang masih dibiarkan menumpuk begitu saja sehingga menimbulkan bau tak sedap.

Salah satu karyawan bagian teknisiTPST yang bernama Sardi menjelaskan bahwa saat ini belum ada kiriman sampah dari perumahan BSD yang masuk ke TPST karena mesin belum dapat beroperasi.

Pihak pengelola kata Sardi, telah menyiapkan mesin pembakaran dengan kapasitas 100 ton perhari. Dimana mesin tersebut bisa mengurai sampah yang telah dimasukan hingga hancur. Hanya saja belum dapat beroperasi.

“Penggunaan mesin teknokogi  masih terbilang belum modern alias masih manual. Hingga kini masih belum dioparasikan,baru taraf uji coba,” ujar Sardi. (mu01)

Share this article