MonitorUpdate.com – Di tengah tekanan pasar keuangan global yang belum mereda, cadangan devisa Indonesia tetap berada di level yang kuat.
Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa nasional per akhir Mei 2025 mencapai 152,5 miliar dolar AS, relatif stabil dibandingkan posisi akhir April 2025.
Dalam keterangannya, BI menyebut stabilitas cadangan devisa tersebut ditopang oleh berbagai sumber penerimaan, terutama dari pajak dan jasa, serta pendapatan ekspor minyak dan gas (migas).
Di sisi lain, penggunaan devisa dilakukan untuk kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta intervensi stabilisasi nilai tukar rupiah yang sempat tertekan akibat dinamika global.
“Cadangan devisa ini masih berada pada tingkat yang tinggi dan memadai. Ini mencerminkan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia yang tetap terjaga di tengah gejolak global,” kata Bank Indonesia dalam siaran pers, Selasa (10/6/2025).
Menurut BI, dengan posisi saat ini, cadangan devisa cukup untuk mendanai 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini jauh di atas standar kecukupan internasional, yang biasanya sekitar 3 bulan impor.
Prospek Tetap Cerah, Investor Tetap Optimistis
Bank Indonesia optimistis posisi cadangan devisa ke depan akan tetap kuat, seiring dengan prospek positif sektor eksternal.
Di antaranya adalah ekspor yang masih menunjukkan ketahanan, surplus neraca transaksi modal dan finansial, serta persepsi positif dari investor global terhadap ekonomi Indonesia.
“Imbal hasil investasi domestik yang masih menarik juga menjadi faktor pendorong masuknya arus modal asing, yang berkontribusi terhadap ketahanan sektor eksternal kita,” ujar BI.
Namun demikian, BI tetap mencermati risiko global, terutama dari arah suku bunga tinggi di negara maju, gejolak geopolitik, serta dinamika pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan mitra dagang utama lainnya.
Untuk itu, Bank Indonesia menyatakan akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah guna menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Kebijakan ini termasuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Cadangan Devisa, Pilar Penting Jaga Stabilitas
Cadangan devisa menjadi salah satu indikator penting yang mencerminkan ketahanan suatu negara terhadap tekanan eksternal, termasuk gejolak nilai tukar, arus modal keluar, dan risiko utang luar negeri.
Dalam konteks ekonomi Indonesia, posisi devisa yang kuat juga menjadi jaminan bagi investor dan pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi makro.
Hingga Mei 2025, tekanan terhadap rupiah memang masih terasa, seiring ketidakpastian arah kebijakan suku bunga bank sentral AS (The Fed), serta risiko geopolitik global yang belum mereda.
Namun respons kebijakan yang ditempuh BI, termasuk intervensi di pasar valas dan operasi moneter, dinilai cukup efektif dalam menjaga stabilitas.
Dengan posisi cadangan devisa yang tetap solid, Bank Indonesia menegaskan bahwa sektor eksternal Indonesia tetap berada dalam kondisi yang aman dan terkendali.
(mu01)