MonitorUpdate.com—Warga RT 10 dan 11 RW 05 Pakujaya Permai yang terkena dampak dari proyek Pembangunan long storage atau penampungan air bawah jalan menyesalkan selama ini tak pernah ada sosialisasi kepada mereka terkait proyek tersebut.
Padahal, selama 197 hari kalender atau lebih dari 6 bulan mereka akan merasakan banyak kesulitan dalam melakukan aktivitas keseharian. Akses jalan yang mereka gunakan digali untuk penampungan air. Kehadiran sejumlah anggota DPRD Tangsel pada Senin(11/8/2025) meninjau proyek tersebut juga belum mengobati rasa cemas warga.
Mengenai proyek long storage, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Tangsel malah terang-terangan mengungkapkan kalau pembangunan proyek itu, ternyata tidak bisa mengurangi banjir yang selalu terjadi di perumahan tersebut jika intensitas hujan tinggi.
“Kita tidak mungkin mengurangi banjir, karena di sini (Perumahan Pakujaya Permai) posisi paling rendah, kita hanya bisa mempercepat air yang ada sini untuk cepat keluar,” ungkap pegawai Bagian Sumber Daya Air Dinas SDABMBK Tangsel, Budi Raharjo kepada wartawan, Rabu 13 Agustus 2025.

Lebih jauh dia mengklaim kalau pihaknya satu tahun sebelum membangun long storage sudah melakukan perencanaan terlebih dahulu melalui tim konsultan perencana dan pihak dinas dengan turun ke warga.
“Kita tidak mungkin saat bekerja tidak ada perencanaanya pak, mungkin warga yang belum tahu itu tidak tahu kalau itu ada perencanaanya,” ungkapnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel diminta untuk bertanggung jawab terharap munculnya persoalan terkait pembangunan sistem penampungan air bawah jalan atau long storage.
Sebelumnya diberitakan bahwa sejumlah warga mengeluhkan dampak proyek long storage. Kepada awak media mereka mengatakan sosialisasi pembangunan long storage dilakukan hanya sekali. Mereka menilai kegiatan itu , bukan sosialisasi melainkan hanya pemberitahuan mulainya kegiatan proyek saja.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat Toto meminta Pemerintah Kota Tangsel untuk mengkaji terlebih dahulu sebelum proyek tersebut dilaksanakan.
“Masyarakat tidak setuju kalau jalan tersebut digali, karena posisi perumahan ini ada di paling bawah,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, banjir yang terjadi di perumahannya bukan semata-mata karena posisinya rendah, tetapi saluran pembuangannya yang menyempit.(*/mln)