MonitorUpdate.com – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri BUMN menggantikan Erick Thohir yang baru saja digeser menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.
Penunjukan itu diumumkan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (19/9/2025). “Atas petunjuk Pak Presiden, untuk Plt Menteri BUMN ditunjuk Wakil Menteri BUMN Bapak Dony Oskaria,” kata Prasetyo.
Prasetyo menilai Dony memiliki dua modal penting: sebagai Wakil Menteri BUMN dan Chief Operational Officer (COO) di Danantara, lembaga yang kini ikut menangani pembenahan BUMN. “Dengan posisi itu, diharapkan bisa mempercepat proses transformasi BUMN,” ujarnya.
Baca juga: Prabowo Lantik 11 Pejabat Baru, Erick Thohir Jadi Menpora hingga Qodari Kepala Staf Kepresidenan
Rekam Jejak Dony Oskaria
Dony bukan orang baru di lingkaran bisnis dan BUMN. Nama pria asal Sumatera Barat ini pernah dikenal sebagai Direktur Komersial PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada 2012–2014, di era kepemimpinan Emirsyah Satar.
Setelah itu, ia sempat berkarier di sektor swasta, termasuk di MNC Group, sebelum kembali ke panggung publik melalui penunjukan sebagai Wakil Menteri BUMN.
Sebagai COO Danantara—holding baru yang dibentuk untuk mengelola aset-aset BUMN—Dony terlibat dalam program restrukturisasi dan konsolidasi perusahaan pelat merah.
Kiprah Danantara sendiri mendapat sorotan karena dianggap menggeser sebagian fungsi strategis Kementerian BUMN, sekaligus menimbulkan pertanyaan soal transparansi pengelolaan aset negara.
Tantangan Berat di Depan
Penunjukan Dony terjadi di tengah sejumlah pekerjaan rumah BUMN yang belum selesai. Dari utang jumbo Garuda Indonesia, transformasi PLN, hingga efisiensi perusahaan tambang yang berhimpun dalam MIND ID. Belum lagi isu tata kelola BUMN yang kerap disebut sarat kepentingan politik.
“Plt Menteri BUMN bukan hanya soal mengisi kekosongan kursi, tapi juga menguji kemampuan Dony dalam menavigasi konflik kepentingan di tubuh BUMN,” kata seorang pengamat kebijakan publik yang dihubungi MonitorUpdate.
Meski pemerintah berharap penunjukan ini mempercepat restrukturisasi BUMN, sejumlah kalangan menilai tantangan Dony tidak ringan: menjaga kinerja BUMN di tengah perlambatan ekonomi, mengurangi ketergantungan pada utang, hingga memastikan Danantara tidak sekadar menjadi superholding tanpa akuntabilitas.
Sampai kini, belum ada kepastian berapa lama Dony akan duduk sebagai Plt Menteri BUMN. “Belum tahu, baru dua hari,” ujar Prasetyo singkat.
(MU01)