MonitorUpdate.com – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menanggapi wacana pemerintah memblokir gim daring Roblox dengan menekankan pentingnya mencari solusi yang melindungi anak tanpa mematikan kreativitas mereka.
Menurut Hetifah, Generasi Z dan Alpha adalah “digital native” yang sejak lahir akrab dengan teknologi. Tantangannya bukan memisahkan mereka dari dunia maya, melainkan memastikan interaksi digital tetap aman, sehat, dan bermanfaat.
“Roblox, seperti platform digital lainnya, punya sisi positif dan negatif. Ia bisa menjadi sarana belajar pemrograman, mengasah kreativitas, dan membangun jejaring sosial. Tapi, ada juga risiko konten kekerasan, pelecehan, cyberbullying, hingga pembelian item berbayar yang tak terkendali,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).
Hetifah mengacu pada PP No. 21 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak. Ia mendorong pemerintah mengoptimalkan pengawasan, verifikasi usia, pembatasan fitur, serta edukasi orang tua sebelum mengambil langkah ekstrem seperti pemblokiran total.
“Pemblokiran bisa menjadi opsi terakhir jika penyedia platform abai terhadap regulasi atau gagal menjamin keamanan anak. Tapi yang lebih penting adalah literasi digital, agar anak dan orang tua paham risiko, tahu memanfaatkan peluang, dan bersikap kritis di dunia maya,” tegas politisi Golkar tersebut.
Ia juga mengajak penyedia gim lebih proaktif memfilter konten, meningkatkan keamanan interaksi, dan bekerja sama dengan sekolah maupun komunitas untuk menjadikan Roblox media belajar kreatif yang aman.
“Kita harus menemukan titik tengah: anak-anak tetap bisa berkarya dan belajar, tapi terlindungi dari ancaman di dunia digital,” tutupnya. (MU01)