MonitorUpdate.com – Meski literasi keuangan syariah di Indonesia terus meningkat, akses masyarakat—terutama Gen Z—terhadap produk investasi syariah masih tergolong rendah.
Universitas Paramadina mencoba menjembatani kesenjangan itu dengan meresmikan Galeri Investasi (GI) Bursa Efek Indonesia (BEI) Syariah pada Selasa (30/9/2025) lalu.
Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2025, tingkat literasi keuangan syariah mencapai 43,42%, namun tingkat inklusi—atau penggunaan langsung produk dan layanan—baru 13,41%. “Ini artinya masyarakat mulai memahami konsep keuangan syariah, tapi belum banyak yang menggunakannya.
Baca Juga: Universitas Paramadina: Krisis Moral Pejabat Publik Ancam Demokrasi
Karena itu, kampus harus aktif mendorong mahasiswa dan Gen Z agar lebih mengenal investasi syariah,” ujar Wakil Rektor Universitas Paramadina, Handi Risza, dalam peresmian di Kampus Paramadina, Jakarta.
Peresmian galeri ditandai dengan pengguntingan pita oleh Handi Risza bersama Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dan Regional Head 3 Market Development BEI Kemas M. Rumaiyar, disaksikan jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Paramadina.
Dekan FEB, Iyus Wiadi, menilai kehadiran GI Syariah ini penting agar mahasiswa bisa langsung berlatih memantau transaksi pasar modal. “Galeri ini akan jadi laboratorium belajar. Mahasiswa tidak hanya teori, tapi bisa praktik melihat pergerakan saham syariah,” katanya.
Sementara itu, Didin Hikmah Perkasa, Kaprodi Manajemen Paramadina, menekankan galeri ini akan berfungsi sebagai pusat edukasi, riset, sekaligus praktik investasi syariah. “Kami ingin melahirkan generasi muda yang cerdas finansial, beretika, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Kerja sama Paramadina, BEI, dan MNC Sekuritas disebut menjadi bukti nyata sinergi pendidikan–industri. “Galeri investasi adalah jembatan antara teori akademik dan praktik di lapangan,” ucap Kemas dari BEI.
Dari sisi industri, MNC Sekuritas menjanjikan dukungan penuh. Menurut Susy Meilina, hingga kini perusahaan telah membangun 128 galeri investasi di seluruh Indonesia, dengan pertumbuhan transaksi mencapai 113% (year-to-date Agustus 2025) dibanding periode yang sama tahun lalu. “Kami akan memastikan galeri ini bisa berkembang, agar semakin banyak investor muda lahir dari kampus,” ujarnya.
Kehadiran galeri ini diharapkan tak sekadar seremoni, tapi benar-benar menumbuhkan minat mahasiswa untuk menaruh dana di instrumen syariah. Sebab, meski literasi meningkat, angka inklusi yang masih dua digit menjadi tantangan besar bagi regulator maupun industri keuangan.
(MU01)