Misteri Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas, Pemerintah Klaim Bukan karena MBG

Kepala BGN Dadan Hindayana. Foto: net
Kepala BGN Dadan Hindayana. (Photo: net).

MonitorUpdate.com – Seorang siswi berinisial BR dari SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025).

Peristiwa ini menyeruak di tengah kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa lebih dari seratus siswa sekolah tersebut sepekan sebelumnya.

Kematian BR sontak dikaitkan dengan insiden MBG, namun Badan Gizi Nasional (BGN) buru-buru membantah. Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan BR tidak meninggal akibat keracunan MBG.

Baca Juga: 6.000 Lebih Pelajar Keracunan Diduga Akibat Program Makan Bergizi Gratis, Kapolri Turun Tangan

“Itu kan sudah dijelaskan dari sana bahwa itu tidak ada hubungan,” ujar Dadan di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Dadan menyebut pihaknya sudah menawarkan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian secara pasti. Namun keluarga BR menolak. “Kami serahkan ke pemerintah setempat karena orang tua tidak mengizinkan autopsi,” katanya.

Kronologi kematian BR sempat dibeberkan Camat Cihampelas, Agus Rudianto. Menurutnya, BR sempat mengeluh mual sepulang sekolah pada Senin (29/9). Kondisinya sempat membaik setelah diberi obat oleh keluarga dan bahkan masuk sekolah keesokan harinya. Namun, sepulang sekolah, BR ditemukan adiknya dalam kondisi kritis dengan mulut berbusa.

“Langsung dibawa ke bidan lalu dirujuk ke RSUD Cililin. Tapi meninggal di ambulans saat perjalanan,” ungkap Agus.

Pihak sekolah pun menegaskan BR tidak masuk daftar korban resmi MBG. Guru SMKN 1 Cihampelas, Dady, mengatakan BR memang sempat menyantap MBG, namun namanya tidak tercatat dalam laporan puskesmas maupun posko darurat.

Sebelumnya, insiden keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas pada Rabu (24/9/2025) membuat 121 siswa dilarikan ke fasilitas kesehatan dengan gejala mual, pusing, hingga kejang.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena program MBG adalah salah satu program unggulan pemerintah yang digadang-gadang untuk memperbaiki gizi pelajar.

Meski pemerintah membantah adanya kaitan kematian BR dengan MBG, sejumlah pihak menilai transparansi investigasi penting dilakukan. Minimnya penjelasan resmi dan penolakan autopsi dikhawatirkan menyisakan pertanyaan publik.

(MU01)

Share this article