MonitorUpdate.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) menggelar Sidang Tahunan Ekonomi Umat 2025 dengan fokus merumuskan strategi menuju kedaulatan pangan dan energi berbasis kekuatan umat.
Wakil Ketua KPEU MUI sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Ekonomi Umat, H. Andi YH Djuwaeli, MRE, menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar diskusi, melainkan agenda strategis untuk melahirkan resolusi jihad ekonomi yang konkret dan aplikatif.
“Pangan dan energi bukan hanya soal teknis, tetapi menyangkut kedaulatan negara. Kita memerlukan strategi nasional yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” kata Andi di Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Sidang ini mempertemukan 11 unsur penting, mulai dari pemerintah, akademisi, organisasi kemasyarakatan Islam, pesantren, lembaga filantropi, pengusaha besar, hingga pelaku UMKM. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menghasilkan kebijakan yang memadukan visi pemerintah dengan potensi umat.
Menurut Andi, jihad ekonomi yang dimaksud bukanlah retorika, melainkan komitmen kolektif membangun kemandirian ekonomi umat. “Umat harus menjadi subjek, bukan sekadar objek, dalam rantai pasok pangan dan energi,” tegasnya.
Ia juga menekankan peran penting ulama sebagai khodimul ummah (pelayan umat) dan shodiqul hukum (mitra pemerintah) yang menjembatani aspirasi masyarakat dengan kebijakan negara.
Selain itu, Andi menyoroti pentingnya pemberdayaan UMKM agar memiliki akses setara ke sumber daya, teknologi, dan pembiayaan. “Pelaku usaha kecil tidak hanya bertahan, tapi harus berkembang menjadi pilar ketahanan ekonomi nasional,” ujarnya.
MUI berharap Sidang Tahunan Ekonomi Umat 2025 menjadi tonggak lahirnya kebijakan strategis yang mampu mewujudkan Indonesia mandiri dan berdaulat di bidang pangan dan energi. (MU01)
