Ribuan Siswa Keracunan, Puan Desak Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis

Puan Maharani
Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

MonitorUpdate.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah mengevaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai ribuan siswa di berbagai daerah mengalami keracunan massal.

Puan Maharani meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program yang hingga September ini telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 13 triliun, atau sekitar 18,3% dari pagu Rp 71 triliun. Desakan ini muncul setelah kasus keracunan massal siswa di berbagai daerah kian meluas.

“Evaluasi itu harus dilakukan secara total. Jangan saling menyalahkan, tapi kita evaluasi bersama sehingga jangan terulang kembali,” kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Program Gizi Gratis Berujung Petaka: Ratusan Siswa Bandung Barat Keracunan

Puan menegaskan DPR akan meninjau langsung dapur-dapur penyedia MBG yang diduga bermasalah. Ia menyebut langkah itu sebagai bentuk pengawasan DPR sekaligus memastikan akar persoalan dari program unggulan pemerintah tersebut.

“Kami akan melakukan pengawasan tempat-tempat yang mana ada masalah di dapur-dapur MBG untuk melihat secara langsung,” ujar politikus PDIP itu.

Di sisi lain, Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan akan membentuk tim investigasi khusus untuk menelusuri kasus keracunan. Tim ini disebut bakal berisi pakar kimia, farmasi, dan tenaga kesehatan.

“Insha Allah tim investigasi dalam minggu ini kita buat dan segera turun,” kata Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi dan Investigasi, Nanik S. Deang kepada awak media, Senin (22/9/2025).

Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Kesehatan, jumlah siswa terdampak keracunan akibat makanan MBG hingga pertengahan September 2025 tercatat lebih dari 5.000 orang.

Program MBG merupakan salah satu janji utama Presiden Prabowo Subianto untuk menekan angka stunting dan meningkatkan gizi anak sekolah. Namun, serangkaian kasus keracunan membuat pelaksanaannya kini menuai sorotan publik.

(MU01)

Share this article