MonitorUpdate.com – Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA), Prof. Dr. H. Masduki Ahmad, SH, MM, menegaskan bahwa dunia hari ini sedang mengalami krisis kepemimpinan. Dalam situasi tersebut, menurutnya, dunia justru merindukan model kepemimpinan profetik—kepemimpinan ala Nabi Muhammad SAW yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan.
Hal itu disampaikan Masduki saat membuka FKIP FESTIVAL 2025 di Aula Alawiyah, Kampus 1 UIA, Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (28/6/25).
“Kita menyaksikan bagaimana kekuasaan global kerap digunakan untuk membela pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan. Yang mengaku kampiun demokrasi, justru kerap melanggarnya tanpa rasa malu,” ujar Masduki, merujuk pada dukungan negara adidaya terhadap Israel dalam konflik Timur Tengah.
Masduki menyebut kondisi ini sebagai bentuk kepemimpinan “homo homini lupus”—manusia menjadi srigala bagi sesamanya. Dalam budaya Jawa, katanya, hal ini dikenal dengan istilah adigang, adigung, adiguna, yakni menyombongkan kekuatan fisik, jabatan, dan ilmu untuk menindas yang lemah.
“Inilah saatnya kita kembali pada keteladanan Rasulullah Muhammad SAW. Kepemimpinan yang adil, menyejukkan, dan rendah hati. Apalagi momen ini bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah,” tambahnya.
Festival Literasi dan Jurnalistik
FKIP FESTIVAL merupakan agenda tahunan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UIA yang tahun ini digelar secara kolaboratif bersama Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI). Sejumlah kegiatan digelar, mulai dari workshop bertema Deep Learning in Education, peluncuran dan bedah buku cerpen Kontrak Politik, hingga pertunjukan teater, baca puisi, dan peragaan busana Nusantara.
Ketua Umum PJMI, Ismail Lutan, menegaskan pihaknya juga mengusung semangat yang sama dalam kerja jurnalistik.
“Kami menganut platform Jurnalistik Profetik, yang meneladani empat sifat Nabi: siddiq, amanah, fathonah, dan tabligh,” kata Ismail.
Ia menyebut model jurnalistik ini pertama kali diperkenalkan oleh Parni Hadi, mantan pemimpin redaksi Antara dan pendiri Dompet Dhuafa.
Ajang Inovasi Kaum Muda
Sementara itu, Dekan FKIP UIA, Dr. Misbah Fikrianto, MM, M.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa festival ini dirancang untuk memacu kreativitas mahasiswa, guru, dosen, hingga seniman dalam melahirkan karya-karya inovatif.
“FKIP Festival adalah program unggulan kami yang menghubungkan dunia akademik, seni, dan literasi. Pesertanya datang dari berbagai kampus, institusi pendidikan, dan komunitas seni,” ujar Misbah.
Dengan semangat kepemimpinan profetik sebagai benang merah, FKIP FESTIVAL 2025 tak sekadar menjadi ajang kreativitas, tetapi juga panggung refleksi atas kondisi global yang kian kehilangan arah moral. (01MU)