MonitorUpdate.com – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) membangun pemerintahan yang bersih mulai membuahkan hasil. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan apresiasi kepada Tangsel atas capaian skor tertinggi dalam indeks pencegahan korupsi daerah.
Ditegaskan Benyamin Davnie selaku orang nomor satu di kota yang akan memasuki usia 17 tahun pada 26 November mendatang, bahwa pencapaian skor tertinggi dalam indeks pencegahan korupsi daerah bukan sekadar angka, melainkan bentuk nyata peningkatan kualitas tata kelola dan pengawasan di setiap jenjang birokrasi.
“Pengawasan itu bukan hal yang terpisah dari pemeriksaan. Itu harus melekat di setiap perangkat daerah sejak awal,” ujar Benyamin saat Rapat Koordinasi Tata Kelola Pemerintah Daerah dan Indeks Pencegahan Korupsi (IKPD) di Puspemkot Tangsel pada Selasa 14 Oktober lalu.
Fokus di Delapan Area Pencegahan
Dalam paparannya, Benyamin menjelaskan bahwa Pemkot Tangsel memperkuat delapan area utama pencegahan korupsi. Mulai dari perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa, hingga pengawasan berjenjang di seluruh satuan kerja.
Ia juga menekankan agar Inspektorat Daerah lebih proaktif sejak tahap perencanaan, bukan hanya berperan saat pemeriksaan. Tujuannya, agar potensi penyimpangan dapat dicegah sejak dini.
“Kita ingin pengawasan berjalan paralel dengan pelaksanaan. Semua perangkat daerah harus punya kesadaran yang sama untuk menjaga integritas,” tambah Benyamin.
KPK: Tangsel Jadi Contoh Praktik Baik
Sementara itu, apresiasi datang dari Direktur Wilayah III Kedeputian Koordinasi dan Supervisi KPK, Brigjen Pol Bahtiar Ujang Purnama. Ia menyebutkan kalau capaian Tangsel tersebut patut dijadikan contoh, karena berhasil mempertahankan peningkatan skor MCP dari tahun ke tahun.
“Kalau tidak salah, Tangsel kemarin skornya paling tinggi. Saya berikan apresiasi kepada Pak Wali Kota Benyamin yang tidak berhenti mengerjakan kebajikan untuk daerahnya,” kata Bahtiar.
Menurutnya, kinerja tersebut mencerminkan integritas dan kolaborasi kuat antara pemerintah daerah dan KPK dalam menciptakan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Bahtiar mengingatkan agar capaian ini tidak berhenti pada angka, tapi diwujudkan dalam pelayanan publik yang benar-benar dirasakan masyarakat. “Yang terpenting bukan sekadar nilai, tapi manfaatnya bagi warga,” ujarnya.
Menuju Pemerintahan Berintegritas
Pemkot Tangsel menargetkan peningkatan skor Monitoring Center for Prevention (MCP) dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada 2025. Melalui penguatan koordinasi, digitalisasi pengawasan, dan peningkatan kualitas SDM aparatur, Tangsel berupaya menjaga momentum sebagai daerah dengan tata kelola terbaik di Banten.
Benyamin menegaskan, keberhasilan dalam pencegahan korupsi adalah hasil kerja kolektif seluruh jajaran Pemkot dan bentuk komitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang jujur, bersih, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Kita tidak boleh puas dengan skor, tapi terus memperbaiki diri. Pemerintahan bersih adalah fondasi utama kesejahteraan masyarakat,” tutup Benyamin. (Advetorial)