MonitorUpdate.com – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tak ingin kehilangan waktu untuk mempersiapkan skuad Garuda. Baru tiba di Jeddah, Arab Saudi, ia langsung menyaksikan laga panas AFC Champions League Elite antara Al-Ittihad kontra Al-Ahli di Stadion King Abdullah Sports City, yang juga bakal jadi arena duel Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam unggahan di akun media sosialnya, Kluivert terlihat berada di tribun penonton menyaksikan pertandingan, Selasa (30/9/2025). Ia ditemani asisten pelatih Denny Landzaat, yang punya ikatan emosional dengan stadion tersebut. Landzaat pernah menjabat sebagai asisten pelatih Al-Ittihad pada musim 2019–2020.
Langkah Kluivert ini disebut sebagai bagian dari upaya membaca atmosfer sekaligus memetakan kondisi stadion yang akan dipakai Timnas Indonesia. King Abdullah Sports City Stadium memang dipastikan menjadi venue dua laga penting Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Timnas Indonesia Lengkap di Jeddah 2 Oktober, Ujian Sesungguhnya Menanti Garuda
Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober, lalu menantang Irak pada 11 Oktober. Dua laga itu krusial, mengingat Indonesia bersama Arab Saudi dan Irak berada di Grup B—grup yang disebut-sebut sebagai salah satu yang paling ketat. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, membenarkan kehadiran lebih awal tim pelatih dari Belanda.
“Kalau pelatih dan ofisial pelatih dari Belanda itu tanggal 29 Oktober 2025 (berangkat) dan sekarang sudah ada di Jeddah,” kata Sumardji.
“Lalu, kalau ofisial yang dari Jakarta juga sama, sudah sampai di Jeddah sekarang,” tambahnya.
Kehadiran lebih cepat Kluivert dan timnya di Arab Saudi diharapkan memberi keuntungan bagi Indonesia. Selain adaptasi cuaca dan kondisi lapangan, para pelatih bisa langsung menyiapkan strategi menghadapi tim-tim kuat Timur Tengah.
Dengan dua laga krusial menanti, keputusan Kluivert tiba lebih awal di Jeddah bisa menjadi sinyal keseriusan Timnas Indonesia. Apalagi, Arab Saudi dikenal memiliki rekor impresif di kandang, sementara Irak kerap menjadi batu sandungan di level Asia. Publik sepak bola Tanah Air kini menanti, apakah persiapan ekstra ini mampu berbuah kejutan di lapangan.
(MU01)
