MonitorUpadate.com – Pariwisata Indonesia menunjukkan tren campur aduk pada Agustus 2025. Jumlah turis asing terus naik hingga 1,51 juta kunjungan, namun industri perhotelan justru kian sepi.
Dari data BPS yang dirilis Rabu kemarin, 1 Oktober 2025. Terekam, bahwa lonjakan wisman hanya mencapai 1,61 persen dibanding Juli dan 12,33 persen dibanding Agustus 2024. Turis asal Malaysia paling banyak berkunjung, disusul Australia dan Tiongkok.
Baca Juga : Gaji UMR Cuma Numpang Lewat, Ongkos Transportasi Pekerja Bisa Tembus Sepertiga Gaji
Namun, perjalanan wisatawan domestik justru menurun secara bulanan. Total perjalanan wisnus hanya 93,57 juta, anjlok 6,62 persen dibanding Juli. Meski begitu, secara tahunan tetap tumbuh 23,31 persen. Hingga Agustus 2025, total perjalanan wisnus mencapai 807,55 juta.
Perjalanan keluar negeri oleh wisatawan nasional (wisnas) juga turun bulanan 21,27 persen. Malaysia menjadi tujuan utama, lalu Arab Saudi, Singapura, dan Tiongkok.
Kabar buruk datang dari sektor hotel. TPK hotel bintang hanya 50,51 persen, anjlok lebih dari 4 poin dibanding tahun lalu. Hotel nonbintang lebih rendah lagi di 25,79 persen.
Fenomena ini mengisyaratkan pergeseran perilaku wisatawan. Banyak turis memilih akomodasi nonformal seperti homestay dan apartemen sewa jangka pendek. Meski jumlah turis meningkat, belanja sektor formal tidak otomatis terdongkrak.
Jika tren ini berlanjut, target pemerintah menarik 17 juta wisman bisa tercapai secara kuantitas, tapi kontribusi ekonominya bisa kurang maksimal. (MU01)