237 Jurnalis Tewas di Gaza, PJMI Desak Dunia Bertindak Lindungi Kebebasan Pers

Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI)

MonitorUpdate.com – Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) mengecam keras pembunuhan jurnalis senior Al Jazeera, Anas Al-Sharif, dalam serangan udara Israel di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, Ahad malam (10/8/2025). Serangan itu juga menewaskan sejumlah jurnalis lain yang sedang meliput di lokasi.

Ketua Umum PJMI, Ismail Lutan, menyebut kematian Anas menambah panjang daftar korban dari kalangan jurnalis sejak agresi Israel di Gaza pada Oktober 2023.

“Sedikitnya 237 jurnalis telah dibunuh. Ini pelanggaran HAM sekaligus pengabaian hukum humaniter internasional yang menjamin keselamatan jurnalis sipil,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

PJMI mendesak pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital, untuk mengambil langkah nyata mendukung keselamatan jurnalis di medan konflik.

Ketua Umum PJMI, Ismail Lutan

Ismail juga mengajak seluruh organisasi pers nasional untuk bergandengan tangan menggalang petisi kemanusiaan dan memperkuat solidaritas global demi menghentikan serangan terhadap pekerja media.

Selain pembunuhan, PJMI menyoroti praktik kelaparan massal yang diterapkan Israel terhadap warga Gaza, termasuk jurnalis. Data Kementerian Informasi Palestina per 18 Juli 2025 menyebut 228 jurnalis tewas dalam agresi terbaru, sebagian besar saat menjalankan tugas.

“Mereka melaporkan kejahatan kemanusiaan di tengah kehancuran, tapi juga harus berjuang untuk bertahan hidup,” kata Ismail.

Sebagai langkah strategis, PJMI mengusulkan pembentukan Aliansi Global Jurnalis untuk Palestina guna memperjuangkan perlindungan hukum internasional bagi pekerja media di zona konflik, serta memastikan pemberitaan yang adil, berimbang, dan bebas dari propaganda.

“Jika jurnalis dibungkam dengan peluru, kebenaran akan ikut terkubur. Ini bukan hanya soal Palestina, tapi soal masa depan kebebasan pers dunia,” tegas Ismail.

(MU01)

Share this article